Kivlan Zein: Pak Harto Telah Menata Negara dari Kekacauan

Editor: Mahadeva

Kivlan dengan tegas mengaku siap dituntut dengan ceritanya ini. “Kalau nanti saya mau dituntut, tuntutlah saya ke pengadilan militer. Dan saya tuntut Dia di pengadilan militer,” tukasnya.

Pada 18 Mei 1998, Kivlan bersama Prabowo mendatangi Presiden Soeharto, dan meminta untuk tidak mundur dari pemerintahan. Namun, Pak Harto menyebut kondisi saat itu sudah tidak memungkinkan untuk mempertahankan kekuasaan. “Tanggal 18 saya dan Prabowo ngadep Pak Harto. Pak, jangan mundur. Tapi Pak Harto jawab, Gimana ini semua nanti saya tidak ada yang mendukung. Saya tidak mau rakyat jadi korban,” kata Kivlan menirukan ucapan Pak Harto, kala itu.

Hingga kemudian pada 21 Mei 1998, Pak Harto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Presiden. Sebelum Pak Harto mundur, terlebih dulu  diawali adanya aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dengan menduduki gedung DPR MPR.

Padahal, Pak Harto selama berkuasa telah menata negara dari kekacauan politik-sosial. “Pak Harto sebagai penyelamat bangsa, telah menata kembali negara ini sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Perjuangan Pak Harto itu berat sekali menghadapinya karena di tubuh TNI banyak jenderal yang terlibat G30 S PKI,” ujarnya.

Ini terbukti, jauh sebelum bangsa ini merdeka, perjuangan di dalam negara ini sudah ada segmen-segmen. Ada kelompok nasionalis, Islam dan komunis. Perjuangan itu sampai pembentukan UUD 45, hingga menentukan jati diri bangsa dari Republik Indonesia Serikat (RIS), menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Puncak perjuangan itu, di 1965 di masa pemerintahan Bung Karno, dengan adanya pemberontakan PKI. Hingga terjadi kekacauan politik sosial di Indonesia. Saat itu, perjuangan mati-mati, karena banyak jenderal yang dibunuh, karena tidak setuju pembentukan angkatan lima, yaitu buruh dan tani yang ditunjukkan Bung Karno.  “Karena kekacauan politik sosial itu, muncullah Pak Harto dengan tangan besinya menyelamatkan bangsa ini. Ya, jelas tangan besi. Kalau  bukan tangan besi, tidak tertata negara ini dengan baik,” tegasnya.

Lihat juga...