Jelang Imlek, Kota Padang Dimeriahkan Tradisi Pemasangan Lampion

Editor: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Menyambut datangnya perayaan tahun baru Imlek ke 2570 yang bertepatan pada 5 Februari 2019, etnis Tionghoa mempersiapkan sejumlah hal, seperti halnya pemasangan lampion.

Di Padang, kawasan Kampung Pondok, Kota Padang, Sumatera Barat, merupakan mayoritas berpenduduk etnis Tionghoa, kini lampion yang berwarna merah itu, menghiasi Kampung Pondok.

Pemandangan yang menakjubkan akan terlihat di waktu malam hari. Lampion yang mengeluarkan cahaya tidak terlalu terang itu, memberikan kesan kemeriahan dan kebahagiaan, bagi yang melihat langsung lampion bergelantungan.

Tokoh masyarakat etnis Tionghoa di Padang, David Candra, mengatakan, untuk perayaan imlek tahun ini jumlah lampion yang terpasang 1.500 dipasang ke berbagai titik. Pemasangan lampion, sebagai bentuk akan masuknya tahun baru Imlek ke 2570. Tradisi ini dilakukan rutin setiap tahun.

Tokoh masyarakat etnis Tionghoa di Padang, David Candra/Foto: M. Noli Hendra

David menjelaskan, alasan mengapa lampion menjadi salah satu simbol perayaan imlek, karena banyak hal yang bisa dipahami dari lampion, terutama bagi etnis tionghoa.

Dari sejarahnya, lampion diidentikkan sebagai simbol perayaan tahun baru dalam penanggalan Tionghoa pada masa Dinasti Ming. Pendar cahaya merah dari lampion memiliki makna filosofis tersendiri. Nyala merah lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

“Kalau di Padang tidak begitu luas tempat untuk pemasangan lampion. Pertama terpusat di Kelenteng See Hien Kiong. Lalu di sepanjang jalan Kampung Pondok, dan hingga ke vihara yang ada di tepi Pantai Padang, jadi jumlahnya diperkirakan mencapai 1.500 unit lampion,” katanya, Minggu (3/2/2019).

Lihat juga...