Diguyur Hujan, Lahan Jagung di Sikka Mulai Menghijau

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Intensitas hujan turun terus-menerus setiap hari bahkan dua hari sekali di Kabupaten Sikka membuat ratusan hektar lahan jagung di Kecamatan Kangae yang layu telah subur kembali. Di antaranya juga ada jagung yang berbunga dan mengeluarkan tongkol.

“Lahan jagung saya akhir Februari sudah bisa panen. Saat ini lahan sedang dibersihkan dari rumput dan satu dua hari ke depan kami mulai menanam kacang hijau dengan sistim tumpang sari,” sebut Kristina Nona, salah seorang petani jagung Desa Langir Kecamatan Kangae, Senin (4/2/2019).

Kristina Nona, salah seorang petani jagung di Desa Langir Kecamatan Kangae kabupaten Sikka. – Foto: Ebed de Rosary

Dikatakan Kristina, pihaknya hanya mengambil beberapa batang jagung muda saja untuk dikonsumsi. Ia menyebut lebih membutuhkan jagung tua untuk dikonsumsi dan dicampur dengan beras.

“Makanya kami menanam kacang hijau agar hasilnya untuk dijual dan dibelikan beras. Rata-rata petani di Kangae semuanya menanam kacang hijau saat jagung sudah berbunga atau menanam kacang tanah,” sebutnya.

Kristina mengaku menanam jagung lebih awal menggunakan benih lokal hasil panen tahun sebelumnya. Biasanya setelah panen pihaknya akan menyortir bibit benih jagung yang berkualitas untuk dijadikan benih.

“Terkadang pemerintah membagi benih jagung hibrida atau jagung komposit. Kadang juga ada bantuan benih kacang hijau juga, tetapi pihaknya lebih memilih menanam jagung lokal sebab lebih tahan lama disimpan di lumbung,” ujarnya.

Jagung yang disimpan di lumbung terang Kristina, biasanya dengan kulitnya agar lebih tahan lama. Ada beberapa petani di desa Langir yang menanam jagung dua kali setahun sebab ada dua sumur dan pompa air bantuan pemerintah.

Lihat juga...