BKSDA NTT: Penangkapan Hewan Laut Dilindungi, Masih Terjadi

Editor: Makmun Hidayat

“Ini yang membuat kami merasa miris sehingga selalu melakukan sosialisasi kepada segenap elemen masyarakat baik kalangan atas maupun masyarakat kalangan bawah khususnya para nelayan tradisional,” tuturnya.

Agustinus berharap dengan sosialisasi yang gencar dan penyebaran stiker, poster dan baliho masyarakat semakin mengetahui dan sadar. I”ntinya kita ingin agar masyarakat berani memberikan informasi bila menemukan aktivitas penangkapan penyu dan ikan yang dilindungi termasuk saat ada yang menjualnya.

“Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan mengingat petugas serta sarana dan pra sarana yang kami miliki terbatas. Ini yang membuat kami perlu mendapat dukungan dari segenap masyarakat,” ungkapnya.

BKSDA NTT, kata Agustinus, sangat terbantu dengan adanya patroli rutin yang dilakukan Polairud Polda NTT. Dengan kegiatan tersebut, menyebabkan aktivitas penangkapan ikan dan hewan laut yang dilindungi menurun drastis.

Ferdinandus Nong, salah seorang warga Geliting, kota Maumere mengakui, masyarakat memang belum banyak yang mengetahui jenis-jenis ikan dan hewan laut yang dilindungi.

“Meskipun mengetahui, namun terkadang masyarakat menjualnya kalau tidak ada petugas yang mencegahnya. Banyak masyarakat kita yang megetahui tapi tidak melapor karena takut dimusuhi,” sebutnya.

Ferdi sapaannya mengapresiasi langkah yang dilakukan BKSDA beserta Polairud Polda NTT yang gencar melakukan patroli dan sosialisasi. Banyak nelayan yang suka mengebom ikan di teluk Maumere pun kini sudah tidak beraktivitas lagi.

Lihat juga...