Musim Hujan di Sikka Tiba Lebih Awal
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Musim hujan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang biasanya terjadi menjelang akhir November atau awal Desember, kini terjadi di akhir bulan September.
Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung, menyebutkan musim yang tidak menentu dipicu oleh dampak perubahan iklim yang sedang melanda dunia, termasuk di Kabupaten Sikka.
“Memang saat ini akibat dampak pemanasan global, terjadi perubahan iklim. Kalender musim pun telah bergeser, sehingga musim hujan yang seharusnya petani mulai tanam pun bergeser,” sebut Win, sapaannya, Rabu (17/11/2021).
Win mengatakan, para petani menanam padi dan jagung di ladang saat musim hujan, kini hanya melihat ketika hujan mulai sering turun, maka petani langsung menanam.

Ia menegaskan, memang tidak bisa dipastikan apakah hujan akan selalu sering turun, sehingga terkadang setelah ditanam tidak turun hujan dan berdampak terhadap gagal tanam.
“Saat ini kita tidak bisa memprediksi, apakah musim hujan tiba di bulan berapa. Kadang juga curah hujannya tinggi sehingga bisa berakibat terhadap gagal tanam,” ujarnya.
Win menyebutkan, kebun yang berada di lahan miring kerap mengalami gagal tanam dan gagal panen, sebab ketika benih ditanam dan curah hujan tinggi akan berakibat terhadap tergerusnya tanah.
Dengan demikian, akan membuat benih yang baru ditanam terbawa air hujan, sedangkan jagung atau padi yang baru tumbuh pasti mengalami kerusakan.