Pembangunan Ipal Puskesmas Menjadi Prioritas di Perubahan Anggaran 2019
Editor: Mahadeva
PURWOKERTO – Banyaknya Puskesmas yang belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) permanen di Kabupaten Banyumas, mengundang keprihatinan kalangan DPRD Banyumas. Wakil rakyat setempat, berjanji akan mengawal pengalokasikan anggaran Ipal Puskesmas di pembahasan perubahan APBD 2019.

ʺKita merasa sangat prihatin bahwa masih ada 23 Puskesmas yang belum memiliki Ipal permanen. Padahal untuk kebutuhan–kebutuhan prinsip pada dinas, Ipal juga merupakan kebutuhan prinsip, pasti kita loloskan. Hanya saja setelah itu ada evaluasi kembali di eksekutif dan kita tidak mengawal sampai akhir,ʺ jelas Ketua Komisi D DPRD Banyumas, Mustofa, Rabu (9/1/2019).
Menurut Mustofa, pembahasan akhir keuangan dilakukan oleh Bapeda dan Badan Keuangan Daerah (BKD). Pengalokasian anggaran, disesuaikan dengan kebutuhan anggaran secara keseluruhan dan kemampuan pemerintah daerah. Namun, melihat kondisi yang terjadi, Mustofa menyebut, pada pembahasan perubahan anggaran, pihaknya akan mengawal penuh anggaran Ipal Puskesmas.
Diharapkannya, tahun ini semua Puskesmas di banyumas, sudah memiliki Ipal permanen. ʺIpal yang tersisa, akan menjadi prioritas pada perubahan anggaran tahun ini, jika masih ada masalah, kita akan komunikasikan ke BKD dan Bapeda, karena butuhan Ipal Puskesmas ini harus jadi prioritas, supaya tidak terjadi masalah di masyarakat kita dalam jangka panjang nanti, ini menyangkut kesehatan dan lingkungan kita,ʺ tegasnya.
Sementara itu, meskipun belum dilengkapi Ipal permanen, 23 Puskesmas di Banyumas, sudah dilengkapi dengan Ipal sederhana. Ipal sederhana tersebut, dibuat secara mandiri oleh Puskesmas. Fisiknya menggunakan empat kolam sebagai tempat pengolahan limbah Puskesmas.