Kota Semarang Waspada Cuaca Ekstrem
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jawa Tengah termasuk menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang akan terdampak La Nina. Salah satu dampaknya terjadi peningkatan curah hujan hingga 40 persen.
Meski secara prakiraan puncaknya baru akan terjadi pada Desember 2021, namun dalam dua minggu terakhir ini cuaca ekstrem sudah mulai melanda di Kota Semarang.
“Dalam dua minggu terakhir ini curah hujan cukup tinggi dan disertai angin kencang. Akibatnya sudah beberapa kejadian bencana, terbanyak pohon tumbang yang terjadi hampir merata di wilayah Kota Semarang,” papar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Wiharsono, saat dihubungi di Semarang, Rabu (27/10/2021).
Menghadapi bencana tersebut, sebagai bentuk kesiapsiagaan, khususnya bencana banjir, tanah longsor atau angin puting beliung, pihaknya juga berusaha mengantisipasi.
“Selain mengoptimalkan para relawan siaga bencana, kita juga memaksimalkan fungsi kamera pemantau yang terpasang di sejumlah titik rawan bencana,” terangnya.
Termasuk di 8 sungai di Kota Semarang yang rawan banjir. Kamera pemantau tersebut juga dilengkapi alarm tanda bahaya yang berbunyi saat tanda-tanda bencana muncul.
“Kamera ini sudah tersambung secara online dengan monitor pengawas di Posko BPBD Kota Semarang, sehingga pergerakannya bisa terus kita pantau,” lanjutnya.
Dijelaskan, ada sejumlah titik di Kota Semarang yang rawan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor. Misalnya di wilayah Semarang Timur, Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, Gajahmungkur, hingga Candisari.
“Kita juga sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan, untuk waspada dan berhati-hati. Termasuk melalui relawan yang tergabung dalam Kelurahan Tanggap Bencana dan Kelurahan Siaga Bencana,” tandasnya.