Sejak Sekolah Lima Hari, TPA dan TBM Sepi

Editor: Mahadeva WS

Pengajar TPA Al-Insan, Masjid Al-Ikhlas, Mergangsan, Yogyakarta, Rahma, menyebut, jumlah santri di TPA yang dikelolanya cenderung berkurang. Anak usia SD, yang biasanya setiap sore berangkat TPA, kini memilih beristirahat di rumah. “Dulu, paling tidak setiap sore, ada belasan anak yang belajar mengaji atau membaca Iqro dan Alquran di Masjid. Tapi sekarang sepi. Paling hanya satu dua anak saja. Karena, capai seharian di sekolah, banyak anak-anak yang memilih istirahat dan tidur di rumah. Sehingga tidak berangkat TPA,” tandasnya.

Kebijakan lima hari masuk sekolah, menjadi dilema tersendiri bagi para pegiat pendidikan informal seperti Rini dan Rahma. Di satu sisi, mereka tidak bisa menentang kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Namun di sisi lain, dengan kebijakan itu anak-anak juga tidak bisa mengikuti pendidikan informal yang tidak kalah penting. “Ya, mau bagaimana lagi. Kan sudah kebijakan pemerintah. Paling hanya memaksimalkan waktu yang ada saja. Yakni saat akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu,” pungkas Rini.

Lihat juga...