Sejak Sekolah Lima Hari, TPA dan TBM Sepi
Editor: Mahadeva WS
YOGYAKARTA – Penerapan sistem lima hari masuk sekolah di seluruh jenjang pendidikan, di kota Yogyakarta, berdampak pada sejumlah kegiatan pendidikan informal.
Kegiatan pendidikan di luar sekolah formal, seperti Taman Pendidikan Alquran (TPA), yang digelar di masjid-masjid setiap sore hari, semakin sepi peserta. Begitu juga dengan kegiatan literasi di sejumlah perpustakaan kampung, yang ada di wilayah kota Yogyakarta.

Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Harapan, Kampung Tukangan, Buasasran, Danurejan, Yogyakarta, Warini Widodo, tidak menampik fenomena tersebut. Dia mengatakan, sejak penerapan sistem lima hari sekolah, anak-anak di kampungnya semakin jarang berkunjung ke TBM.
Anak-anak sudah terkuras energinya, untuk melakukan kegiatan di sekolah. Dengan sistem lima hari masuk sekolah, mereka harus mengikuti pelajaran sejak pagi hingga sore hari, mulai dari Senin hingga Jumat. Baik itu kegiatan belajar mengajar biasa maupun ekstrakurikuler.
“Sejak penerapan lima hari sekolah, memang sekarang TBM sepi. Paling hanya ramai saat akhir pekan saja. Sabtu dan Minggu. Karena kalau hari biasa anak-anak biasanya sudah lelah. Sehingga malas untuk pergi ke TBM. Padahal dulu sepulang sekolah biasanya TBM ramai anak-anak,” sebutnya, Kamis (8/11/2018).
