Sate Lilit, Menu Kuliner Warisan Budaya Bali

Editor: Mahadeva WS

Pembakaran sate lilit, harus menggunakan cara manual, dengan kayu bakar dari sabut kelapa, atau kayu kering. Hal itu dibutuhkan, agar rasa bumbu Bali yang dibalutkan ke ikan atau ayam terasa lebih nikmat dan gurih. “Istilah orang Bali menyebutnya sebagai bumbu lengkap atau bumbu besar,” imbuh Mbok Luh sembari menawarkan sate lilit kepada wisatawan asal Cina.

Sate Lilit khas Bali.-Foto: Sultan Anshori.

Sate lilit di masyarakat Bali, biasa disajikan pada momen tertentu. Seperti kegiatan upacara, sajian resepsi pernikahan atau syukuran, atau sekedar disantap biasa sehari-hari sebagai lauk di rumah. Sate lilit biasanya dapat ditemukan di warung-warung hampir di seluruh pelosok Bali. “Biasanya kalau diluaran, sate lilit ini di jual dengan harga Rp1.500 per bijinya,” tambahnya.

General Manager Discovery Shopping Mall, Gustaf Riandory mengatakan, pihaknya sengaja menyajikan berbagai macam sajian kuliner nusantara. Terlebih khusus kuliner khas Bali, karena kuliner bagian daripada budaya. Oleh karena itu, pihaknya dalam acara kali ini, secara khusus menampilkan 150 hidangan gratis untuk tamu yang datang.

“Banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia termasuk ke Bali ingin menikmati budaya. Nah karena kuliner bagian yang tidak terpisahkan dengan budaya maka sudah seharusnya kami juga menampilkan berbagai kuliner khas nusantara termasuk Bali,” pungkas pria asal Sumatera Barat ini.

Lihat juga...