Banjir Tewaskan Enam Migran di Turki Selatan

HATAY  – Enam migran reguler Suriah telah kehilangan nyawa mereka pada Kamis (25/10), setelah mereka hanyut diterjang banjir saat berusaha menyeberang ke Turki dari perbatasan selatan negeri itu dengan Suriah

Peristiwa tersebut terjadi di dekat Permukiman Kizilcat di Provinsi Hatay, Turki, yang berbatasan dengan Suriah.

Pasukan paramiliter dan tim kesehatan yang dikirim ke daerah tersebut telah menemukan enam mayat.

Seorang jaksa Hatay melakukan penyelidikan mengenai peristiwa itu, kata salah satu sumber dari kantor berita Anadolu, Jumat pagi.

“Sebanyak 205.000 migran reguler memasuki Turki pada 2018,” kata Suleyman Soylu, Menteri Dalam Negeri di Ankara pada Senin, 15 Oktober.

Kebanyakan migran reguler tersebut, berasal dari Afghanistan, Pakistan, Suriah dan Irak.

Soylu mengeluarkan pernyataannya ketika ia menerima Komisaris Uni Eropa Urusan Migran, Dalam Negeri dan Kewarganegaraan, Dimitris Avramopoulos, dan delegasinya di kantornya.

Ia menyatakan, 80.000 dari semua migran itu adalah warga negara Afghanistan. Ditambahkannya, jumlah mereka adalah 45.000 sepanjang 2017.

Soylu juga menyatakan bahwa Turki telah melaksanakan kebijakannya mengenai migran. Ia mengatakan, semua migran yang ditangkap saat menyeberang ke Turki naik dari 10 jadi 54 persen selama lima tahun belakangan.

Pada Maret 2016, Uni Eropa dan Turki mencapai kesepakatan untuk menghentikan migran reguler yang melewati Laut Aegea, dan meningkatkan kondisi lebih dari tiga juta pengungsi Suriah di Turki. Lebih banyak dibandingkan dengan migran dari negara manapun.

Pada gilirannya, Avramopoulos mengatakan, Turki menampung sebanyak 3,5 juta warga negara Suriah dan itu mesti dipuji dengan setinggi-tingginya.

Lihat juga...