Hari Tani, Mahasiswa Solo Tuntut Reformasi Agraria Sejati

Editor: Satmoko Budi Santoso

SOLO – Hari Tani Nasional (HTN) 2018 banyak diperingati di berbagai daerah di Indonesia. Di Solo, Jawa Tengah, peringatan HTN dilakukan dengan turun jalan menggelar aksi keprihatinan tidak berpihaknya pemerintah terhadap kaum petani.

Puluhan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi maupun organisasi kemahasiswaan turun jalan di Bundaran Gladak Slamet Riyadi Solo. Aksi yang diawali dengan jalan kaki dari Taman Sriwedari sampai Bundaran Gladak, menuntut pemerintah menjalankan Reformasi Agraria sejati untuk rakyat.

Aksi dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas untuk Kedaulatan Tanah (SUKET) menyatakan, saat ini tidak ada jaminan keselamatan rakyat Indonesia, khususnya kaum tani tanpa Reformasi Agraria Sejati.

Perwakilan aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas untuk Kedaulatan Tanah (SUKET). Foto Harun Alrosid

“Dari tahun ke tahun, sejak era reformasi kita terus menyuarakan tentang reformasi agraria sejati. Tapi sampai saat ini, kaum tani masih terus dihisap oleh setan tanah, baik dalam wujud sebagai negara, korporasi, tuan tanah, maupun agen setan tanah. Namun bukan berarti kita lantas berputus asa, tidak kawan-kawan, tidak. Kita harus melawan, melawan dan terus melawan setan tanah, memperkuat dan memasifkan perlawanan kita,” ucap Naufal, salah satu mahasiswa dalam orasinya.

Mahasiswa juga tetap kritis terhadap program reformasi agraria pemerintah yang tertuang dalam Nawa Cita yang menjanjikan 9 juta hektare tanah untuk redistribusi seperti yang termaktub dalam RPJMN 2015-2019, namun yang terealisir sangat kecil.

Lihat juga...