Terus Bertambah, Korban Meninggal Gempa Lombok Jadi 105 Orang
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
JAKARTA — Hingga hari kedua pencarian korban gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kekuatan 7 SR terus dilanjutkan. Hingga malam ini, jumlah yang meninggal dunia 105 jiwa dan total korban luka-luka 236 orang.
“Korban terbanyak di Lombok Utara yakni 78 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok Timur 3 orang, Kota Mataram 4 orang dan di Provinsi Bali 3 orang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta saat Konpers, Selasa (7/8/2018).
Menurut Sutopo, hal yang menjadi kendala dalam proses evakuasi korban antara lain listrik yang masih padam di Kabupaten Lombok Utara dan sebagian Lombok Timur. Pemadaman terjadi akibat adanya beberapa infrastruktur jaringan dan gardu yang mengalami kerusakan.
“Selain itu ada lima jembatan rusak, salah satunya yang menghubungkan kecamatan Bayan denga Kayangan, Jembatan Lokok Duren yang menghubungkan Kayangan dengan Gangga, Jembatan Luk, Jembatan Sokong yang mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm dan Jembatan Lokok Tampes,” papar Sutopo.
Bukan hanya itu, lanjut Sutopo belum ada sumber air untuk MCK. Di Desa Obel-obel Lombok Timur, mata air dan sumur menjadi kering pasca Gempabumi. Air PDAM menjadi keruh dan beberapa sumur bor berwarna kecokelatan. Kegiatan perekonomian masih lumpuh total dan masyarakat masih mengandalkan bantuan untuk urusan logistik.
“Layanan komunikasi sempat terganggu seperti Telkomsel sempat terputus di Lombok Utara, XL juga melakukan pemulihan jaringan di Lombok Utara. Indosat yang masih dapat diakses dalam keadaan aman,” ujarnya.
Upaya Pemerintah hingga saat ini adalah BNPB terus memberikan pendampingan intensif untuk penanganan darurat bersama tim gabungan, relawan dan lainnya.