Tambah Penghasilan, Tanggul Tambak Ditanami Sawit

Editor: Mahadeva WS

LAMPUNG – Tingkatkan pendapatannya, petani di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, memanfaatkan tanggul tambak yang dimiliki untuk bertani. Tanggul pemisah antar tambak dimanfaatkan untuk menanam kelapa sawit.

Hasan (50), pemilik tambak udang vanammei di tepi Sungai Way Sekampung menyebut, tambak seluas satu hektar miliknya, terbagi menjadi beberapa petak. Tanggul pemisah antar petak tambak-lah yang dimanfaatkan untuk menanam kelapa sawit.

Pohon sawit juga menjadi sarana penahan limpasan air, saat terjadi pasang surut air laut. Penanaman kelapa sawit, bisa menjadi sumber penghasilan, karena dapat dipanen saat usia enam tahun. Sembari membudidayakan udang vanamei, Hasan bisa memanen Tandan Buah Segar (TBS) sawit.

Pembeli datang sembari mengangkut hasil petani sawit di wilayah tersebut. “Sawit bisa dipanen setelah enam tahun, selanjutnya bisa dipanen berkelanjutan setiap setengah bulan sekali, sehingga bisa menjadi tambahan penghasilan selain budidaya udang tambak,” ujar Hasan, saat ditemui Cendana News, Sabtu (18/8/2018).

Sistem tumpang sari tersebut, dilakukan sejumlah petambak di dekat aliran sungai Way Sekampung. Pasokan air yang berlimpah, membuat para petambak bisa melakukan budidaya udang vanammei meski kondisi kemarau. Sistem budidaya semi intensif dengan kincir air, sama dengan mekanisme pemeliharaan ikan bandeng.

Budidaya udang vanamei, bisa dipanen usia 100 hari, atau sekitar tiga bulan. Sehingga disela-sela menunggu panen udang, Dia bisa memanen kelapa sawit. Pada musim kemarau, saat sejumlah petambak mengalami kerugian bahkan tidak berpoduksi, Hasan masih membudidayakan udang vanamei.

Lihat juga...