Kemarau, Pemilik Sawah Sewakan Lahan Tanam Bawang Merah
Editor: Satmoko Budi Santoso
Prospek budidaya bawang merah sangat menjanjikan, meski dengan keterbatasan modal dirinya mulai kelimpungan saat cuaca kemarau melanda. Biaya operasional terbesar disebutnya dari penyediaan pasokan air yang harus mempergunakan mesin sedot.
Pemilik modal yang menyewa lahan miliknya dan milik petani lain membuat sumur bor dengan modal mencapai Rp20 juta setiap titik. Selanjutnya, proses penyewaan lahan akan diperpanjang untuk budidaya bawang merah sehingga pemilik lahan cukup menerima uang sewa lahan selama setahun hingga proses perpanjangan sewa.
Meski memiliki lahan yang disewakan, namun Sunarto menyebut, sebagian petani juga masih melakukan budidaya bawang merah secara mandiri.

Sunarto menyebut, menanam sekitar 2 kuintal bibit untuk sebanyak tiga puluh guludan lahan budidaya bawang merah. Sesuai dengan pengalaman masa tanam sebelumnya, bibit yang dibeli dari Brebes dengan kualitas bagus menghasilkan sekitar 1 ton bawang merah.
Harga bibit yang semula hanya mencapai Rp30 ribu per kilogram disebutnya kini sudah naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Meski bibit mahal, ia menyebut, harga bawang merah di tingkat petani saat ini sedang anjlok hingga hanya mencapai Rp20 ribu per kilogram.
Ia menyebut dengan menyewakan sebagian lahan kepada pemilik modal, dirinya bisa mendapatkan sumber penghasilan lain. Musim kemarau, diakui Sunarto, berimbas dirinya harus sehemat mungkin melakukan penggunaan air.