PBB Serukan Pembebasan Insinyur Diculik di Libya

Ilustrasi - Lambang PBB - Dok: CDN
LIBYA – Utusan khusus PBB, menyerukan pembebasan “segera dan tanpa syarat” insinyur asing yang diculik oleh pria tak dikenal yang bersenjata di satu ladang minyak di Libya Selatan.
Wakil Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik (DSRSG-Political), Stephanie Williams, mengeluarkan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan Ketua Perusahaan Minyak Nasional (NOC), milik negara, Mustafa Sanalla, di Ibu Kota Libya, Tripoli.
“Williams mengutuk pembajakan pekerja minyak di Ladang Minyak Sharara, dan menyerukan pembebasan mereka secepatnya tanpa syarat,” kata Misi PBB di Libya di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Pada pertengahan Juli, beberapa pria tak dikenal yang bersenjata menculik empat insinyur, tiga warga negara Libya dan satu orang berkebangsaan Romania, yang bekerja di Ladang Minyak Sharara di Libya Selatan.
Dua insinyur yang berkewarganegaraan Libya dibebaskan tak lama setelah penuclikan, sementara dua lagi masih disandera.
“DSRSG-Political kembali menyatakan, bahwa kekayaan Libya adalah milik rakyat Libya dan menggaris-bawahi NOC adalah satu-satunya lembaga yang sah, dan diakui masyarakat internasional untuk minyak dan gas di Libya,” kata pernyataan itu.
Sharara adalah ladang minyak terbesar di Libya, dengan produksi hampir 270.000 barel minyak mentah per hari, hampir seperempat produksi minyak negeri tersebut setiap hari.
Pada November 2017, sekelompok pria tak dikenal yang bersenjata menculik empat pekerja asing, tiga warga negara Turki dan satu orang Jerman, yang bekerja di pembangkit listrik di Obari, 1.100 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Libya, Tripoli.
Semua pekerja tersebut dibebaskan dua pekan lalu, setelah penengahan suku dengan para penculik.
Setelah aksi perlawanan 2011, yang menggulingkan pemerintah Muammar Gaddafi, Libya telah terjerumus ke dalam kerusuhan dan ketidak-amanan, serta perpecahan politik. (Ant)
Lihat juga...