Pak Harto Senantiasa Mengamalkan Amanat KHA Dahlan
Oleh Mahpudi, MT
Keluhuran sikap sosial tersebut dicontohkan langsung oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan yang merintis panti yatim di rumahnya pada tahun 1921. Selanjutnya, pada tahun 1938, panti asuhan dipisah menjadi dua, yakni Panti Asuhan Putera bertempat di Lowano, Mergangsan, Yogyakarta, dan Panti Yatim Puteri Aisyiah berlokasi di tempat tinggal KH Ahmad Dahlan hingga tahun 1957, sebelum akhirnya dipindahkan ke Serangan, Ngampilan, Yogyakarta. Ternyata, Panti Asuhan Yatim Puteri inilah yang dikunjungi Pak Harto.
Sebagai lulusan Sekolah Muhammadiyah, ketika Pak Harto telah menjadi Presiden RI, dirinya tetap menaruh kepedulian yang besar terhadap anak yatim maupun panti asuhan tempat mereka tinggal. Itulah yang mendasari Pak Harto, seperti dituturkan oleh Hj. Huriyah Adnan, berkunjung ke Panti Yatim Puteri Aisyiah Muhammadiyah di Serangan pada 22 Juli 1970.
Dalam kunjungan tersebut, Pak Harto melihat dari dekat, aktivitas anak-anak yatim dalam pembinaan pengasuhnya, mendengarkan berbagai keluh kesah para pengelolanya, dan tak lupa memberikan bantuan dana yang digunakan untuk memperbaiki asrama tersebut.

Yang menarik, seperti diungkapkan oleh Hj. Huriyah Adnan, panti asuhan yang dikelolanya, sampai saat ini masih dikirimi bantuan dana santunan dari Pak Harto. Berdasarkan penelusuran Tim Ekspedisi, santunan itu memang dikirim oleh Yayasan Dharmais yang dibentuk Pak Harto bersama beberapa koleganya, khusus membantu ribuan yatim piatu dan panti-panti jompo serta pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.