Pak Harto dan Madrasah Super di Pesantren Tremas-Pacitan

Oleh Mahpudi, MT

Catatan redaksi:

Dalam catatan Incognito Pak Harto seri 24 ini, Redaksi cendananews.com selain menurunkan sejumlah tulisan dan liputan berbagai acara, juga menampilkan berbagai aktivitas. Salah satunya, catatan ekspedisi Incognito Pak Harto tahun 2012. Ekspedisi yang dilakukan oleh sebuah tim dari YHK yang terdiri dari Mahpudi (penulis), Bakarudin (jurnalis), Lutfi (filatelis), Gunawan (kurator museum), serta salah satu saksi sejarah peristiwa itu, yaitu Subianto (teknisi kendaraan pada saat incognito dilaksanakan). Meski sudah cukup lampau ekspedisi itu dilakukan, dan hasilnya pun sudah diterbitkan dalam buku berjudul Incognito Pak Harto –Perjalanan Diam-diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya (2013) dan Incognito –The President Impromptu Visit (2013) serta Ekspedisi Incognito Pak Harto –Napak Tilas Perjalanan Diam-diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya (2013) , namun hemat kami catatan ekspedisi yang ditulis oleh Mahpudi dalam beberapa bagian ini tetap menarik untuk disimak. Sebab, seperti disimpulkan oleh penulisnya, peristiwa blusukan ala Pak Harto yang terjadi pada tahun 1970 ini sangat patut dijadikan salah satu tonggak sejarah nasional Indonesia.

Selamat Membaca.

Incognito Pak Harto
Pak Harto berbincang akrab mengenang masa-masa perjuangan kemerdekaan, ketika bersama Kyai Habib Dimyathi bertempur dalam palagan Ambarawa pada Oktober 1945.

Pesantren Tremas menjadi persinggahan penting dalam perjalanan Incognito Pak Harto di wilayah selatan pulau Jawa, pada 23 April 1970, usai melakukan perjalanan melintasi kawasan pegunungan tandus di Pracimantoro dan meninjau proyek pembangunan Waduk Nawangan. Pesantren ini terletak di desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. “Kyai Habib, Pertempuran Ambarawa!” demikian ujar Pak Harto gembira, ketika disambut di halaman pesantren oleh pimpinan Pesantren Tremas saat itu, Kyai Habib Dimyathi.

Lihat juga...