PADANG – Momen Ramadan menjadi masa menguntungkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat. Jenis produk yang paling laris adalah produk makanan dan kerajinan.
Keberadaan pasar Ramadan membantu proses pemasaran produk-produk pengusaha kecil tersebut. Pelaku UMKM yang ada di pasar Ramadan Naning mengatakan, sudah cukup sering mengikuti pasar Ramadan karena mampu membantu penjualan. “Momen Ramadan ini benar-benar saya tunggu. Karena kenaikan keuntungan mencapai 60 persen dari biasanya,” jelasnya di sela-sela Pasar Ramadan, Selasa (5/6/2018).
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Zirma Yusri mengatakan, pasar Ramadan menjadi sarana untuk memfasilitasi pelaku UMKM. Mereka yang akan berdagang sebelumnya telah di data. Sehingga produk yang dijajakan, memenuhi syarat.
Produk UMKM yang disajikan sudah dijamin kebersihan serta memiliki kemasan yang sudah bermerek. “Kalau untuk kue bawang, untuk satu kemasan itu bisa dijual Rp15.000. Nah, untuk pengusaha lainnya juga menjual harga kuenya tidak jauh berbeda,” jelas Zirma.
Zirma berharap pasar Ramadan yang sering digelar oleh pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan lainnya, mampu memotivasi kreatifitas pelaku UMKM.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, pasar Ramadan membantu memberikan pasar yang bagus bagi pelaku UMKM. Pasar Ramadan turut memberikan harga yang lebih murah kepada masyarakat yang hendak berbelanja. “Ya ada beberapa produk yang kita subsidi, seperti telur ayam ras, daging, beras, dan sejumlah produk lainnya,” katanya.
Pemberian subsidi di sejumlah produk tersebut mempertimbangkan kondisi harga yang mengalami kenaikan. Telur ayam ras, untuk satu rak berisi 30 butir dijual Rp42.000. Sementara dengan adanya subsidi, harganya menjadi Rp38.000.