Panen Cengkih, Harga Turun Dibanding Tahun Lalu

Editor: Satmoko Budi Santoso

Kondisi cuaca yang mendukung proses pembungaan disebutnya membuat produktivitas cengkih miliknya bisa maksimal hingga 30 kilogram per pohon. Setiap proses pemetikan dengan pola pemilahan buah tua, Sumiem, warga Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni tersebut, mendapatkan 5 kilogram cengkih.

Meski produksi stabil namun harga cengkih diakuinya masih belum bisa menembus angka Rp100.000 per kilogram. Dijual ke pengepul dengan harga Rp85.000 per kilogram dirinya masih bisa memperoleh Rp8,5 juta per kuintal.

Padahal tahun sebelumnya dengan harga minimal Rp100.000 per kilogram dirinya masih bisa mengantongi penjualan sebesar Rp10 juta per kuintal. Meski keuntungan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, Sumiem menyebut, dibandingkan komoditas kakao dan pisang, cengkih masih sangat menjanjikan.

Harga cengkih yang turun tersebut, karena sebagian petani menjual cengkih jenis sikotok dan zanzibar ke pengepul. Harga bisa lebih rendah saat dibeli oleh cengkau atau perantara jual beli cengkih yang bisa berkisar Rp80.000 per kilogram.

Belum adanya program kemitraan dengan perusahaan produsen rokok membuat harga cengkih mengikuti harga pasar. Beruntung, ungkap Sumiem, di sela-sela pohon cengkih dirinya masih bisa memanen pisang dan kakao yang bisa dipanen sepanjang musim.

Anita salah satu petani cengkih melakukan proses pengeringan dengan sinar matahari [Foto: Henk Widi]
Petani lain di Desa Hargo Pancuran bernama Anita (38) menyebut, sebagian petani di wilayah tersebut mengikuti program kemitraan. Program kemitraan dengan salah satu perusahaan rokok tersebut membuat harga tetap stabil pada level Rp100.000 bahkan bisa mencapai Rp130.000 per kilogram.

Lihat juga...