Panen Cengkih, Harga Turun Dibanding Tahun Lalu

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Masa panen raya cengkih perkebunan wilayah kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) pasca lebaran Idul Fitri masih dilakukan oleh sejumlah petani di beberapa kecamatan.

Sentra perkebunan cengkih di Lamsel di antaranya kecamatan Katibung, Kalianda, Bakauheni, Rajabasa, Penengahan yang berada di dataran tinggi.

Sumiem (50) salah satu petani cengkih varietas Sikotok dan Zanzibar menyebut, panen bulan Juni menjadi masa panen kelima setelah proses pemanenan dilakukan selama bulan Ramadan hingga pasca lebaran Idul Fitri.

Puncak masa panen cengkih di Lampung Selatan khususnya wilayah pesisir Rajabasa diakui Sumiem membuat harga komoditas tersebut turun. Harga masa panen tahun ini disebutnya bahkan maksimal masih berada di bawah Rp100.000 per kilogram.

Lahan perkebunan cengkih di kecamatan Bakauheni Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
Jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sempat mencapai angka Rp140.000 per kilogram. Pada awal bulan Mei, ia menjual cengkih kering seharga Rp98.000 per kilogram dan akhir Juni harga mencapai Rp85.000 per kilogram.

“Harga cenderung turun karena sudah memasuki masa panen raya cengkih, namun penurunan harga tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang masih berada di atas angka seratus ribu per kilogram,” terang Sumiem, saat ditemui Cendana News tengah menjemur cengkih yang selesai dipetik suaminya, Sabtu (30/6/2018).

Pemilik 450 batang cengkih tersebut mengaku, sebagian tanaman cengkih miliknya merupakan tanaman baru berusia enam tahun, sebagian sudah berusia puluhan tahun.

Lihat juga...