Terimbas Layu Fusarium, Petani Musnahkan Tanaman Pisang

Editor: Mahadeva WS

Petani lain Tantio (30) menyebut, masih beruntung memiliki pisang tahan hama diantaranya pisang tanduk dan pisang muli. Meski tahan terhadap penyakit layu fusarium Dia memastikan, tetap menjaga kebersihan kebun yang ditanami pisang. Tambahan nutrisi pupuk NPK,SP36 dan dolomit bahkan diaplikasikan pada puluhan rumpun pisang yang ditanamnya.

Tantio memastikan, jenis pisang yang ditanam di pekarangan rumah tidak terimbas penyakit layu fusarium. Berdasarkan pengalaman, penyakit layu fusarium tidak bisa diobati dengan pengobatan dan hanya bisa dilakukan dengan cara memusnahkan menggunakan api.

Pemusnahan dengan cara membakar dilakukan pada tanaman pisang yang ditanam di kebun berdekatan dengan tanaman pisang yang sudah terinfeksi. “Cara terbaik memusnahkan hama layu fusarium dengan cara menebang selanjutnya membakar dengan api agar jamur mati,” tegasnya.

Maryono, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) UPTD Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHBun) Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) UPTD PPL Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHBun) Lampung Selatan Maryono menyebut, kondisi cuaca ikut menyumbang munculnya hama layu fusarium. Kondisi cuaca ekstrim berupa hujan diselingi panas yang tidak menentu membuat hama fusarium cepat menjalar ke rumpun pohon pisang.

Langkah pencegahan harus dilakukan petani pembudidaya dengan menjaga kebersihan kebun. Penjarangan rumpun pisang dengan menyisakan maksimal empat batang bisa mencegah jamur tumbuh. Proses pembubunan dengan penimbunan tanah pada rumpun pisang bisa meminimalisir tumbuhnya jamur. “Petani yang menggunakan sabit untuk menebang batang pisang terinfeksi tidak  boleh menggunakan untuk menebas pohon sehat,” tegasnya.

Lihat juga...