Terimbas Layu Fusarium, Petani Musnahkan Tanaman Pisang

Editor: Mahadeva WS

LAMPUNG – Petani pembudidaya buah pisang di Desa Kelaten dan Desa Penengahan Kecamatan Penengahan memusnahkan sebagian tanaman pisangnya. Pemusnahan dilakukan dengan cara membakar.

Salah satu petani Jumadi (40) menyebut, membakar dipilih karena cara tersebut membantu menghindarkan hama bersumber dari jamur Fusarium Oxysphorum menjalar ke tanaman lain. Tanaman pisang yang terimbas penyakit layu fusarium mengalami layu pada bagian daun, kemudian batang pohon membusuk dan buah pisang berwarna hitam.

Jumadi menyebut fusarium menyerang tanaman pisang miliknya dari jenis varietas Janten,Kepok, Rajabulu, Barlin, dan Rajanangka. Sebagian buah pisang yang kerap dicari masyarakat untuk membuat kolak saat Ramadan kini tak bisa dijual akibat buah pisang yang rusak.

Kerusakan buah pisang terinfeksi jamur fusarium tidak terlihat dari luar karena baru bisa diketahui ketika buah pisang dibelah. “Saat tanaman pisang terkena layu fusarium ciri fisik paling terlihat daun pisang layu bewarna kuning, batang membusuk. Buah terlihat bagus, namun saat dibelah bagian dalam memiliki bercak hitam dan tidak layak dikonsumsi,” terang Jumadi, Selasa (15/5/2018).

Jumadi menyebut lahannya yang memiliki luas setengah hektar ditanami pisang sebanyak seratus rumpun dengan berbagai varietas. Penyakit layu fusarium muncul karena kebun yang kurang bersih dan juga kurangnya perawatan. Lokasi yang ditumbuhi rumput disebutnya ikut menjadi faktor penyakit jamur fusarium menjalar ke sejumlah tanaman lain.

Awalnya penyakit tersebut bisa berasal dari tanaman lain yang sudah terinfeksi dan tertular melalui pisau, sabit atau golok yang sudah terkena getah tanaman terinfeksi. “Petani tidak bisa mengontrolnya karena terkadang ada penggembala kambing, kerbau menebang pelepah pisang terinfeksi dan menular ke pohon pisang sehat,” cetus Jumadi.

Lihat juga...