Pesisir Aceh Barat Strategis untuk Budi Daya Udang Vaname
MEULABOH – Kawasan pesisir pantai Aceh Barat, Provinsi Aceh, dinilai sangat strategis untuk pengembangan usaha budi daya udang vaname untuk mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir.
Teknikal Patner PT Central Proteina Prima (CPP) Medan, Suryotomo, mengatakan, selama ini ada persepsi masyarakat bahkan pemerintah untuk pengembangan udang vaname butuh modal besar, semua itu belum tentu benar.
“Modal memang perlu, tapi tidak besar. Mungkin kalau sampel yang dilihat Amiruddin ini bisa dibilang dia budi daya mega. Tapi, kalau masyarakat yang punya lahan terbatas juga bisa karena udang vaname ini sulit perawatan, mudah pemasaran,” sebutnya, Selasa (15/5/2018).
Hanya butuh kemauan dan keseriusan seorang warga atau petani untuk membangun tambak, sementara pihaknya siap selalu memberikan pendampingan sampai membantu dalam proses pemasaran, seperti yang telah dilakukan di beberapa daerah lain.
Udang vaname merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia, kebutuhan pasar domestik dan luar negeri terhadap udang vaname lebih besar ketimbang jenis udang-udang lain yang hidup secara alam di laut.
Selain menguntungkan bagi petani tambak, budi daya udang vaname seperti yang dilakukan di Aceh Barat tersebut terbukti dapat menjaga lingkungan, karena pengelolaannya yang ramah lingkungan serta didukung oleh prasarana yang memadai.
“Apalagi, faktor pendukung seperti kualitas air masih bagus, terus laut lepas tidak ada sumbatan kotoran seperti teluk. Kemudian belum banyak orang main tambak vaname di Aceh Barat, sehingga sangat prospek untuk dikembangkan,” sebutnya.
Selain itu, proses pemasaran udang vaname cukup mudah dengan harga yang relatif sangat memihak kepada pemiliknya, apalagi jenis udang tersebut sudah teruji dan melewati proses penelitian ilmiah sebelum dibudidayakan.