Jokowi Dinilai Gagal Sejahterakan dan Melindungi Buruh
Editor: Mahadeva WS
Rusdi menyebut, Jokowi kembali mengeluarkan kebijakan yang sama untuk kepentingan korporasi atau kompeni. Kapitalisme yang dibangun Jokowi adalah membangun infrastruktur untuk kepentingan korporasi. Rusdi menyebut, saat ini ketika krisis yang dibangun infrastruktur adalah paradigma dari kapitalisme.
“Apabila Jokowi pro rakyat maka yang harus dibantu adalah rakyat atau buruh. Pembangunan oleh Jokowi bukan untuk kepentingan publik. Seharusnya diperjuangkan upah buruh meningkat, perusahaan kembali produksi agar tidak kolap. Sekarang kepentingan kapitalisme dari China” ujar Rusdi ketus.
Investasi asing di Indonesia sekiara 700 triliunan, terbesar masih dari Singapura 26 persen, Jepang 15 persen, baru kemudian China, hanya 10 persen. Selain Rusdi, turut mengupas tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Jeritan Kaum Buruh pada diskusi publik itu, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Ferry Juliantoro, aktivis senior dan budayawan Ratna Sarumpaet, dan Ketua Umum SBSI 1992 Sunarti.