Hari Tari Sedunia, Warisi Tradisi Lestarikan Budaya

OLEH MAKMUN HIDAYAT

Makmun Hidayat

Dalam tari, tubuh berhak untuk bergerak dan mengeksplorasi pikiran manusia. Secara kompleks, seni tari melibatkan napas, perasaan, lantas menyambung ke aspek intelektual. Komunitas tari atau sanggar tari apapun namanya tak kenal lelah untuk terus menerus berbenah diri dengan menggelar berbagai kegiatan seni budaya bersama masyarakat disekitarnya.

Perayaan Hari Tari Sedunia juga dapat menjadi ajang untuk mempraktekkan pengetahuan tari, manajemen panggung, koreografi hingga karawitan. Ajang lomba menulis esai tentang tari, melukis dan mewarnai dengan obyek penari, lomba menari di jalanan, dan lain-lain, juga dapat digelar secara semarak.

Segenap stakeholder di sektor pariwisata bersama pemangku dunia pendidikan dan dunia hiburan harus memberikan ruang dan fasilitas yang memadai bagi berkembangnya tari. Tari adalah warisan budaya, sudah semestinya harus dirawat sebagai tradisi.

Dengan adanya Hari Tari Sedunia diharapkan ada keseriusan pemerintah dalam menghargai keberadaan seni tari di Tanah Air. Karena keberadaan seni tari di Indonesia menyimpan banyak ragam sebagai kekayaan budaya bangsa. Semua stakeholders harus bergerak guna memajukan tumbuh dan kembangnya kesenian tari agar tidak redup di tengah gempuran budaya pop.

Last but not least, tentu kita tidak ingin ada kejadian misalnya suatu tarian di suatu waktu tiba-tiba diakui sebagai tarian budaya khas negara lain. Jadi, mari warisi tradisi, lestarikan budaya tari. Berkarya, melestarikan dan mengembangkan kesenian seperti tari, budaya Indonesia. Selamat Hari Tari Sedunia! ***

 

Makmun Hidayat adalah jurnalis Cendana News

Lihat juga...