Kenapa RK Rontok di Jakarta?

Catatan Harian Abdul Rohman Sukardi

Siang sudah mulai bergulir sore. Itu tanggal 27 November 2024. Hari pilkada serentak berlangsung. Gang-gang di Jakarta masih riuh. Suara melalui pengeras masih bersahut-sahutan. Menghitung suara.

Tepuk sorai pendukung masing-masing calon berganti-gantian. Ketika calon gubernur dan wakil gubernurnya disebut. Artinya ada tambahan suara lagi. Bagi pasangan calonnya itu. Cerialah para pendukungnya.

TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Jakarta memang banyak di gang-gang. Maupun jalan-jalan kecil. Arus lalu lintas ditutup. Mobil, motor, tidak bisa masuk.

Keriuhan penghitungan suara itu belum juga berlalu. Ketika group-group Whatsapp sudah ramai. Beredar prediksi keunggulan kandidat masing-masing daerah. Termasuk daerah-daerah popular. Seperti Jakarta.

Peraturan memperbolehkan hasil Quick Count diumumkan setelah pukul 15.00 WIB. Setelah batas ini, informasi dari lembaga-lembaga survei bertebaran. Menyajikan angka-angka secara relatif detail.

Jakarta mengejutkan. Walau tidak jauh dari prediksi lembaga-lembara survei. Ridwal Kamil-Suswono bukan saja tertinggal perolehan suaranya. Pramono Anung-Rano Karno memimpin. Berada pada ambang antara kemenangan satu putaran atau pilkada dua putaran.

Ridwan Kamil didukung mayoritas partai. Juga didukung presiden dan mantan Presiden Joko Widodo. Sementara Pramono Anung-Rano Karno didukung PDIP. Juga dua mantan Gubernur DKI. Ahok dan Anies Baswedan.

Hasil Quick Count menjawab polemik beberapa hari sebelumnya. Terkait perbedaan signifikan hasil survei. Kini menjadi terbuka. Lembaga survei mana yang pemetaannya relatif akurat.

Lihat juga...