Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Nelayan Selat Sunda Pilih Istirahat

Editor: Irvan Syafari

LAMPUNG — Kondisi gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan Selat Sunda berimbas bagi kegiatan nelayan di Selat Sunda khususnya di wilayah pesisir Timur Lampung.

Agus Irawan (30) salah satu nelayan di pusat pendaratan ikan Muara Piluk menuturkan, selama hampir sepekan terakhir dirinya tidak melaut. Selain kondisi gelombang tinggi kondisi terang bulan juga menjadi faktor sejumlah nelayan tidak melaut. Sebagai upaya menjaga keselamatan sebagian nelayan memilih istirahat, membersihkan perahu,memperbaiki alat tangkap.

Agus sendiri mengoperasikan kapal bagan congkel berbobot 25 gross ton. Dia mengatakan kapalnya seperti kapal nelayan terpaksa disandarkan agak jauh dari dermaga.

Selain menghindari benturan dengan dermaga, pengaturan jarak antar kapal saat gelombang tinggi ditambah dengan angin kencang. Terakhir hasil tangkapan nelayan di wilayah perairan Selat Sunda didominasi oleh ikan teri sebagai bahan pembuatan teri rebus.

“Saat kondisi gelombang tinggi dan angin kencang pengaruh paling terlihat nelayan tidak melaut untuk menghindari resiko kejadian kecelakaan selama melaut di perairan Selat Sunda,” ujar Agus saat ditemui Cendana News, Jumat (27/4/2018).

Selama cuaca gelombang tinggi, angin kencang selain menurunkan hasil tangkapan nelayan berdampak pada perekonomian. Sebab selama istirahat dan tidak melaut dirinya harus mengeluarkan biaya untuk operasional sehari hari.

Selama tidak mendapat tangkapan, ia hanya mengandalkan uang hasil tangkapan pekan sebelumnya terkadang harus meminjam dari bos pengepul ikan. Pinjaman dari bos pengepul digunakan untuk keperluan sehari hari dan dikembalikan saat memperoleh hasil tangkapan.

Lihat juga...