Posdaya Pesantunan Berdayakan Warga Kelola Sampah
Editor: Koko Triarko
BREBES – Sesuatu yang tidak berguna, dan karena itu dibuang, seperti sampah, jika diberdayagunakan akan menghasilkan. Hal inilah yang dilakukan Posdaya Desa Pesantunan, Brebes, Jawa Tengah, melalui program Bank Sampah, yaitu mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.
Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah-pilah itu disetorkan kepada pengepul sampah, kemudian nantinya ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah.
Mobinta Kusuma, M.Pd., anggota pendamping Desa Mandiri Lestari (DML) Pesantunan dari LPPM Universitas Pancasakti Tegal, menyampaikan, Bank Sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Para penyetornya adalah warga di sekitar lokasi bank dan mereka mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
“Program Bank Sampah di Desa Pesantunan ini mendapat pengarahan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS) Kabupaten Brebes, “ kata Mobinta Kusuma, M.Pd., kepada Cendana News, via pesan WhatsApps, beberapa waktu yang lalu.
Perolehan sampah per bulan masih di bawah 500 kg, hal tersebut karena beriringan dengan kegiatan sosialisasi tentang kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah.

“Jumlah KK yang mencapai 4.200an, sebenarnya merupakan potensi yang luar biasa jika pengelolaan sampah dikelola secara baik,“ ungkapnya.
Di desa Pesantunan, ada Bank Sampah Tingkat Desa bernama Bank Sampah ‘Santun Asri’, sebagai Bank Sampah induk desa, dikelola.pengurus yang diketuai Rudi Hartono.