Warga Kampung Nelayan Wuring Harapkan Pembangunan Kolam Labuh
Editor: Satmoko
MAUMARE – Pembangunan jembatan tambatan perahu di kampung nelayan Wuring di Kelurahan Wolomarang Kecamatan Alok Barat yang sudah diresmikan dan beroperasi, selain membawa dampak positif juga meninggalkan keresahan bagi masyarakat yang berdiam di sisi barat jembatan.
“Dengan adanya tambatan perahu ini memang menguntungkan bagi masyarakat Wuring sendiri. Namun yang jelas namanya pembangunan ada kekurangan juga sebab masyarakat kampung nelayan Wuring tinggal di dua sisi,” sebut Muhammad Kasim, sesepuh masyarakat Wuring, Senin (12/2/2018).
Kepada Cendana News, Kasim meminta, agar bisa menyuarakan kepada pemerintah untuk membangun pemecah gelombang yang sekaligus berfungsi sebagai kolam labuh di sisi barat pemukiman. Dengan demikian masyarakat yang bermukim di bagian barat jembatan bisa aman saat musim badai.

“Pemerintah harus berpikir mengamankan pemukiman penduduk dengan membangun pemecah gelombang di sisi barat pemukiman. Kalau bisa pemecah gelombangnya berbentuk kolam labuh sehingga bisa multi-fungsi sekaligus sebagai tempat melabuhkan perahu,” pintanya.
Kalau masyarakat yang membangun rumah di sisi timur, tegas Kasim, otomatis aman dari hempasan gelombang kencang saat musim badai. Sementara yang di sisi barat akan mendapat dampak lanjutan. Hempasan gelombang kian besar dengan adanya jembatan.
“Kemarin saat gelombang besar terjadi benturan dengan sisi dermaga dan berbalik sehingga berbenturan dengan gelombang yang datang serta menghantam pemukiman di sisi barat dermaga,” terangnya.