Petani Keluhkan Anjloknya Harga Bawang Merah
Editor: Mahadeva WS
PENAJAM — Sejumlah petani bawang merah Desa Rintik, Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kaltim mengeluhkan anjloknya harga bawang merah pada masa panen.
Saat panen harga bawang merah hanyalah Rp10.000 hingga Rp12.000 perKilogramnya. Sementara di pasar harga bawang merah mencapai Rp26.000 perkilogram.
Ketua Kelompok Tani Desa Rintik, Kabupaten PPU, Syarwani mengatakan, pengembangan klaster bawang merah di desa Rintik sangat potensial. Hal tersebut terlihat dari jumlah lahan yang ditanam komoditas tersebut terus bertambah. Namun, kendala yang ditemui para petani adalah harga yang anjlok atau jatuh saat panen tiba.
“Jadi saat panen, hasilnya diserbu dengan harga yang anjlok yaitu dari Rp10.000 sampai Rp12.000 perkilogram. Kalo di pasar itu harganya bisa lebih dari itu. Sementara biaya operasion sangatlah besar,” keluh Syarwani di sela peresmian gudang penangkaran bawang merah di Desa Rintik, Kabupaten PPU, Senin (26/2/2018).
Khusus mengenai harga jual tersebut Syarwani meminta pemerintah memunculkan kebijakan untuk mengatasi penurunan harga. Selain itu, usaha untuk penambahan jumlah lahan tanam bawang merah terkendala dengan alat olah tanah. Jumlah petani bawang merah di desa Rintik ada 26 orang yang terdiri dari tiga kelompok tani.
“Sarana olah tanah yang minim, dan jumlah 26 orang petani cukup minim. Satu bulan bisa menggarap 5 hektare tapi karena olah tanah yang menjadi kendala bagi kami. Harapannya bisa membantu kami untuk olah tanah dengan pengadaan multi traktor,” harap Syarwani.
Bupati PPU Yusran Aspar menyebut, pihaknya akan membantu dengan upaya menjualkan bawang merah petani. Upaya dilakukan dengan menggelar koordinasi bersama Bulog yang memiliki peran cukup sentral mengakomodir persoalan produk pertanian tersebut.