Petani Bangunrejo Tanam Padi Varietas Muncul Lahan Kering

Pilihan menanam varietas padi yang bisa ditanam dengan keterbatasan air merupakan pengalaman dari sang kakek, yang pernah menanam varietas padi gogo dengan tingkat ketahanan tinggi terhadap kondisi sulit air atau tahan kering.

Selain menanam padi gogo yang memiliki tipe padi lahan kering atau toleran terhadap kekeringan atau tanpa penggenangan seperti padi sawah.

“Sebetulnya petani di wilayah ini memang petani tadah hujan. Namun mereka kerap tidak menanam padi saat kondisi pasokan air menurun dan musim kering. Padahal padi lahan kering banyak jenisnya seperti varietas muncul yang saya tanam,” beber Sawabi.

Dengan luasan seperempat hektare, dia bisa menghasilkan padi sebanyak 2 ton. Sistem penanaman menggunakan biji yang ditaburkan dalam setiap lubang menggunakan sistem tugal atau tajuk.

Keterbatasan pasokan air disebutnya tidak menjadi kendala sehingga ia melakukan pengolahan lahan tanpa harus banyak mengeluarkan biaya ekstra hanya untuk menyalurkan air.

Khusus lahan yang memiliki tingkat kegemburan tanah yang tinggi, Sawabi menyebut idealnya menanam sebanyak dua biji padi dan akan menjadi rumpun padi yang banyak. Namun terkadang dirinya menaburkan dalam satu lubang tajuk sebanyak lima biji untuk cadangan proses penyulaman dan dipencarkan.

Dalam satu biji setelah tumbuh menjadi benih muda. ia bisa menghasilkan maksimal 25 batang setiap rumpun sehingga meningkatkan produktivitas bulir padi.

“Semakin banyak rumpun maka akan semakin banyak bulirnya namun sebagian harus dipencarkan agar tidak terjadi perebutan nutrisi pada saat proses pemupukan,” cetus Sawabi.

Jenis padi tahan kering yang pernah ditanam berupa padi umbul umbul menghasilkan padi cukup melimpah dengan usia panen umur 90 hari. Hanya saja padi jenis tersebut mulai sukar dicari bibitnya karena petani dominan menerapkan sistem penanaman padi dengan pasokan air melimpah.

Lihat juga...