Datang ke Cile, Paus Fransiskus Bicarakan Kasus Pelecehan Seksual
SANTIAGO – Paus Fransiskus mengungkapkan rasa sakit dan malu atas kejadian pelecehan seksual di Cile. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato pertamanya di Cile pada Selasa (16/1/2018).
Paus Fransiscus menyebut, aksi pelecehan tersebut sebagai bencana yang merusak nama baik Gereja Katolik Roma.Penyampaian amanat secara resmi pertama tersebut dilakukan dalam perjalanan di hadapan Presiden Michelle Bachelet, pejabat Cile dan diplomat asing.
“Di sini, saya merasa berkewajiban untuk mengungkapkan rasa sakit dan malu saya atas kerusakan yang tidak bisa diperbaiki, yang ditimbulkan pada anak-anak oleh beberapa menteri Gereja,” katanya di istana kepresidenan, yang memicu tepuk tangan pendengarnya.
Paus Fransiscus menyebut sedang bersatu dengan uskup yang disebutnya sebagai saudara laki-laki, untuk meminta pengampunan dan melakukan segala upaya untuk mendukung para korban. “Bahkan saat kami bertekad memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi,” tegasnya.
Umat Katolik di Cile kecewa dengan penunjukan Paus Fransiskus kepada Uskup Juan Barros untuk memimpin keuskupan kecil Osorno di pusat selatan Cile pada 2015. Barros telah dituduh melindungi mantan mentornya, Pastor Fernando Karadima, yang oleh penyelidikan Vatikan dinyatakan terbukti bersalah memperlakukan dengan kejam anak laki-laki remaja selama bertahun-tahun di 2011.
Karadima telah membantah tuduhan tersebut dan Barros mengatakan bahwa dia tidak mengetahui telah melakukan pelanggaran hukum. Namun, skandal tersebut mencengkeram Cile dan perkembangan sekularisasi merugikan kedudukan Gereja, yang dipuji karena membela hak asasi manusia selama kekuasaan Augusto Pinochet pada 1973-1990. (Ant)