Geliat Wirausaha Anggota TNI Pasca Rehabilitasi

Ternak sapi sekaligus beberapa usaha pertanian yang dikerjakan di sela-sela tugas sebagai anggota TNI merupakan hasil pendidikan selama mengikuti pendidikan pertanian terpadu di Pusrehabcat pada tahun 2011. Hasilnya sudah dirasakan hingga saat ini. Ternak sapi bisa dijual dengan harga Rp19 hingga Rp20 juta per ekor. Selain memberi keuntungan bagi keluarga, inspirasi pola peternakan terintegrasi dengan pertanian yang dilakukan oleh anggota TNI tersebut, juga menginspirasi masyarakat di tempat ia tinggal.

Tim Pusrehabcat melihat ternak sapi dan penanaman pohon matoa di lahan milik Serda Sudarwanto. [Foto: Henk Widi]
“Saya memulai beternak dengan satu ekor sapi. Selanjutnya dengan sistem inseminasi buatan sehingga jumlah ternak bertambah dengan sumber pakan yang cukup melimpah di wilayah tersebut,” terang Sersan Dua Sudarwanto, saat mendapat kunjungan dari Pusrehabcat Kemenhan RI di kediamannya. Sekaligus melihat ternak sapi yang dipelihara Rabu (6/12/2017).

Hal yang sama juga dialami juga oleh Kopral Dua Nur Hidayat, anggota Koramil 08/Palas yang pernah menjadi siswa akselerasi Pusrehabcat. Akibat cacat fisik pada bagian tangan kiri selama bertugas sebagai anggota TNI dan telah mendapat pelatihan dalam bidang usaha pengelasan.

Setelah mendapat pelatihan tersebut, Nur Hidayat menyebut, masih bertugas sebagai anggota TNI dan menjalankan usaha bengkel las dengan membuat pagar besi serta pembuatan teralis maupun keperluan las lainnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Pusrehab Kemenhan RI, Kolonel Kes Wahyu D Santoso, saat dikonfirmasi Cendana News ketika mengunjungi kediaman Sersan Dua Sudarwanto mengaku, kunjungannya bersana Mayor M. Bachri selaku Bagian Pembinaan Lanjut bagi mantan siswa Pusrehabcat dan Diah Purnamasari mengaku, terus memonitor perkembangan di lapangan para siswa rehabilitasi setelah kembali terjun ke masyarakat.

Lihat juga...