Alami Kerugian, DPC Gapasdap Bakauheni Tetap Kedepankan Keselamatan

LAMPUNG – Dampak penutupan pelabuhan Bakauheni dan Merak pada Kamis malam (30/11) dan kembali dioperasikannya beberapa dermaga di pelabuhan Bakauheni Lampung, diakui Warsa, selaku Kepala Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (DPC Gapasdap) Bakauheni, cukup merugikan. Khususnya secara ekonomi bagi para pengusaha jasa pelayaran akibat terdampak siklon tropis dahlia.

Warsa menyebut, meski dipastikan mengalami kerugian akibat kapal roll on roll off (Roro) dikeluarkan dari lintasan, muatan berkurang dan penghentian operasi kapal di bawah 5.000 gross ton sementara waktu, namun faktor keselamatan diakuinya lebih diutamakan.

Warsa menyebut, sesuai dengan kesepakatan memperhitungkan faktor keselamatan pelayaran, sementara waktu pelabuhan Bakauheni hanya mengoperasikan sebanyak tiga dermaga diantaranya dermaga I, dermaga III dan dermaga VI sementara dermaga II masih dalam tahap perbaikan moveable bridge atau tangga kendaraan menuju ke kapal. Dermaga lain sementara dihentikan operasinya memperhitungkan faktor cuaca akibat disandari kapal berukuran di bawah 5000 GT.

Pohon tumbang di Jalan Lintas Sumatera Kecamatan Bakauheni akibat angin kencang. [Foto: Henk Widi]
“Jika dihitung kerugian tentunya perhitungan berdasarkan setiap trip jadwal kapal yang berangkat normalnya memuat berapa kendaraan. Sejak malam beberapa kapal dengan ukuran di bawah 5000 GT belum beroperasi karena gelombang masih belum cukup tenang. Meski sebagian dermaga sudah dioperasikan,” terang Warsa selaku kepala DPC Gapasdap Bakauheni saat dikonfirmasi Cendana News di pelabuhan Bakauheni, Jumat (1/12/2017).

Lihat juga...