Kemelut Partai Golkar, Menuju Munaslub atau Pertahankan Setnov? (2)

JAKARTA — Kemelut Partai Golkar pasca ditetapkannya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menimbulkan beberapa reaksi dari sejumlah pengurus hingga kader. Di antaranya permintaan Musyarawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Berita terkait: 24 DPD I Suarakan Munaslub Partai Golkar (1)

Menyikapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golongan Karya, Idrus Marham dalam berbagai kesempatan menyebutkan, Munaslub untuk pergantian kepemimpinan Golkar bisa digelar atau tidak, tergantung hasil akhir proses hukum Setya Novanto yang telah mengajukan praperadilan.

Sementara Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono kepada media menyebutkan ada isu, ada 26 DPD I yang sudah berkumpul. Menurutnya, ada juga yang secara keras meminta Munaslub, ada yang biasa-biasa saja. Tapi dalam hemat Agung semua ingin agar masalah yang dihadapi Golkar saat ini cepat selesai.

Tak hanya Agung, tokoh muda Partai Golkar yang juga Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Nusron Wahid, juga menyebutkan sedikitnya ada 24 DPD I menghendaki adanya Munaslub.

Senada dengan Agung dan Nusron, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, 20 DPD Partai Golkar sudah sepakat mendorong adanya Munaslub. Selain itu, DPD-DPD ini mendorong adanya perubahan pimpinan Partai Golkar.

Sebelumnya dalam sebuah diskusi yang digelar DPP Barisan Muda Kosgoro 1957, di Jakarta, beberapa waktu lalu, Dedi mengatakan dalam perjalanan sejarah panjang hingga bermetamorfosis menjadi Partai Golkar mampu ‘survive’ di tengah dinamika politik dan permasalahan yang mendera.

“Golkar cukup umur, dan survive dalam perjalanannya. Jangan sampai Golkar (hanya) bergantung pada individu. Karena (saat ini) ada kegenitan luar biasa dalam Partai Golkar untuk berebut terus kekuasaan kepemimpinan. Tetapi tidak menyadari hari ini kantong-kantong suara Golkar turun,” tandasnya.

Lihat juga...