Kakao Terserang Hama Busuk Buah, Turunkan Produksi

LAMPUNG – Puluhan warga dusun Persatuan Keluarga Sulawesi (PKS) Desa Penengahan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan mengalami penurunan produksi panen kakao (kopi coklat) semenjak tahun 2015 hingga akhir tahun 2017.

Tadewe, salah satu petani kakao mengaku di dusun VI atau dikenal dengan PKS yang dihuni lebih dari 50 kepala keluarga tersebut rata-rata berkebun coklat, merata mengalami penurunan produksi akibat serangan hama penyakit.

Serangan hama yang dominan menyerang coklat tersebut oleh sebagian warga kerap disebut tompel buah dan kanker coklat dengan imbas menyebabkan buah coklat membusuk dan berimbas buah tidak berisi bahkan di dalamnya busuk sebelum dipanen. Pada musim panen sebelumnya dalam sekali panen 300 kilogram atau satu kali puncak masa panen sejak awal bulan Mei hingga bulan Juni, petani per hektar melakukan tiga kali pemetikan, mencapai 1 ton.

Sebagian buah kakao siap panen dalam masa buah selingan sebelum puncak masa panen pada bulan Mei. [Foto: Henk Widi]
“Penurunan produksi mulai terasa sejak tahun 2016. Padahal sebelumnya produksi stabil karena belum ada serangan hama bahkan menjadi masa kejayaan tanaman coklat. Namun kini persentase penurunan produksi hingga mencapai 70 persen,” terang Tadewe, salah satu petani kakao di Dusun PKS Desa Penengahan Kecamatan Penengahan saat ditemui Cendana News tengah menjemur buah kakao hasil panen miliknya, Selasa (21/11/2017).

Serangan hama tompel, diakui Tadewe, kerap menyerang saat buah usia muda bahkan setelah empat bulan semenjak masa pembungaan dari bulan Desember dan mulai panen pada bulan Mei. Sistem pemanenan dilakukan dengan proses pemilahan buah yang sehat dengan buah yang terserang hama tompel dan kerap mengalami pembusukan. Akibatnya tidak bisa dipanen bahkan dibuang dengan cara pemangkasan menggunakan sengget.

Lihat juga...