Bank Syariah NTB Diminta Hati-hati Kelola Dana
“Bisa sukses kalau masyarakat termasuk semua pemangku kepentingan bisa mendukung,” ujarnya.
Kepala Bank Indonesia NTB, Priyono mengatakan, dengan adanya konversi bank NTB dari konvensional menjadi syariah, proses transformasi harus bisa lebih baik.
Seperti halnya OJK, Priyono juga mengingatkan jajaran bank NTB Syariah supaya benar – benar memperhatikan asas perbankan yang sehat dengan prinsip kehati-hatian. Ibarat sebuah rumah, sudah dipagari, tembok, kawat, lampu, lengkap. Seperti itu jugalah perbankan.
Selain itu, ada dua aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek eksternal dan internal. Aspek eksternal, yaitu membangun pemahaman berbagai pihak menjadi faktor penting agar proses transformasi bisa berjalan dengan baik dan lancar serta tidak menimbulkan masalah.
“Peran tokoh agama pun penting untuk ikut mengawal dan memberikan masukan terkait pengelolaan keuangan nasabah berdasarkan prinsip syariah, supaya tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan,” imbuhnya.
Priyono juga meminta supaya jajaran bank NTB Syariah bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa bank NTB Syariah tidak hanya untuk umat Islam, tapi bersifat universal bagi semua agama dan umat.
Penyiapan SDM berkualitas, termasuk aspek kultur, menjadikan transformasi bisa berjalan dengan baik dan berhasil. Begitu pula dengan aspek teknis, ada teknologi informasi, pengembangan produk layanan syariah, yang bisa menarik minat masyarakat.