Proyek Pembangkit Listrik di NTT dan NTB Diharap Gairahkan Investor

Di NTT katanya sebelumnya peletakan batu pertama pembangkit energi ini, telah terjadi krisis elektrifikasi hingga mencapai 58 persen.

“Artinya sampai saat ini rasio sekitar 42 persen masyarakat di daerah berbasiskan kepulauan ini belum menikmati penerangan yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN),” katanya.

Dengan terobosan ini dan dibantu pengembangan energi alternatif terbarukan dapat membantu masyarakat untuk menikmati energi dan kelistrikan merupakan simbol kemerdekaan bagi masyarakat di era reformasi dan kemajuan teknologi yang kian pesat itu.

Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan pemerintah terus berupaya agar infrastruktur kelistrikan segera terbangun untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat dengan harga terjangkau melalui program 35.000 mw beserta infrastruktur pendukungnya.

“Pemerintah berkomitmen meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini telah lebih dari 93 persen, tahun 2019 minimal 96 persen. Kalau bekerja keras, bisa 99 persen di 2019. Naiknya hampir tiga persen per tahun, ini luar biasa sekali,” ujarnya.

Ia menjelaskan, apabila seluruh proyek kelistrikan di NTB dan NTT beroperasi pada 2019, maka bisa memenuhi seluruh kebutuhan listrik di kedua provinsi tersebut.[Ant]

Lihat juga...