MUNICH – Pelatih baru Bayern Munich Jupp Heynckes menyuarakan kepercayaan diri mampu memperbaiki peruntungan sang juara Jerman. Hal tersebut untuk memenuhi ekspektasi menyusul start buruk musim ini yang memicu pemecatan Carlo Ancelotti.
Heynckes (72), mengambil alih Bayern yang menghuni peringkat kedua di Liga Jerman, tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Borussia Dortmund. Ini adalah kali keempat Heynckes bersama dengan Bavaria.
Tim Bavaria itu juga menghuni peringkat kedua di Grup B Liga Champions dengan tiga poin dari dua pertandingan, setelah mengalahkan Anderlecht dan kalah 0-3 dari Paris St Germain (PSG).
“Menurut saya, ini merupakan situasi sulit, tim berada pada fase perubahan,” kata Heynckes, Senin (9/10/2017) saat dikenalkan secara resmi oleh klub.
Meski sejumlah pemain dalam kondisi cidera, Heynckes cukup optimis bisa membawa Bayern ke arah yang lebih baik lagi. Catatan manis Heynckes adalah memimpin Bayern mendulang treble termasuk Liga Champions pada 2013 lalu.
“Terdapat (pemain-pemain yang) cedera, Manuel Neuer, yang merupakan kiper terbaik di dunia, sedang cedera, Frankc Ribery cedera Ini semua merupakan kemunduran, nmun menurut saya, saya tahu bagaimana untuk mencapai tim, pekerjaan yang perlu saya lakukan,” tambahnya.
Bayern bersama Heynckes, akan melakoni pertandingan pertama pada 14 Oktober saat menjamu Freiburg. Heynckes menyebut keberadaannya di Bayern kali ini bukan langkah kembali ke dunia kepelatihan. Namun lebih kepada membantu teman lama dan presiden Bayern Uli Hoeness, dan ia berencana untuk kembali pensiun pada akhir musim.
“Sekarang ini bukan langkah untuk kembali. Saya berbicara dengan CEO Karl-Heinz Rummenigge dan Presiden Uli Hoeness, dan mereka meminta saya untuk mengambil alih untuk kurun waktu yang terbatas. Saya tidak akan menjauh dari konflik. Saya ingin membentuk tim di mana semua orang bekerja untuk yang lainnya, dengan mengutamakan respek dan kebersamaan,” tandas Heynckes.