Produsen Batu Bata Palas Andalkan Kayu Karet Sebagai Bahan Bakar

Sebagian besar batu bata hasil produksi warga Blora bahkan banyak dikirim ke berbagai kecamatan lain di Lampung Selatan sebagian dijual hingga ke luar wilayah meliputi Cilegon serta Serang sebagai bahan bangunan.

Tanah bahan baku yang dibeli dengan harga Rp300 ribu per mobil L300 meski sebelumnya hanya berkisar Rp200 ribu diakuinya ikut mendorong kenaikan harga batu bata di wilayah tersebut.

Ngadimun, pemilik kebun berbagai jenis kayu menyebut permintaan akan kayu bakar untuk pembakaran batu bata terdiri dari jenis kayu di antaranya Salam, Mindi serta Albasia saat ini bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Sebagian dipergunakan sebagai bahan bangunan. Saat ini ia menyebut penggunaan kayu karet menggeser penggunaan kayu lain akibat penebangan kayu karet skala besar.

“Kayu karet sangat diminati karena mudah diperoleh dengan banyaknya kebun karet tak produktif yang ditebang untuk diganti tanaman lain termasuk sekam yang dipergunakan sebagai penutup batu bata saat proses pematangan dengan cara dibakar,” terang Ngadimun.

Bejo melakukan proses pembuatan batu bata dengan cara tradisional/[Foto: Henk Widi.
Kayu bakar dari kayu karet banyak dipergunakan sebagai bahan bakar pematangan batu bata [/oto: Henk Widi.
 

Lihat juga...