Produsen Batu Bata Palas Andalkan Kayu Karet Sebagai Bahan Bakar

LAMPUNG — Puluhan pembuat batu bata di Dusun Blora Desa Sukamulya Kecamatan Palas mendapatkan banyak permintaan dari sejumlah masyarakat yang akan melakukan proses pembangunan rumah tinggal serta berbagai keperluan lain.

Mereka melayani rata rata permintaan bisa mencapai 30 ribu buah batu bata per hari. Bejo,  salah satu pembuat batu bata di Blora menyebut permintaan yang meningkat tersebut didukung dengan cuaca panas. Kondisi ini menguntungkan karena  mempercepat proses pengeringan batu bata.

Pembuatan  batu bata adalah usaha kecil yang banyak ditekuni warga di wilayah tersebut. Minimnya modal sebagai pembuat batu bata membuat Bejo terpaksa menggunakan sistem peminjaman kepada pemilik modal yang siap menampung batu bata hasil para produsen batu bata di wilayah tersebut.

Modal tersebut untuk biaya produksi termasuk proses pembelian bahan bakar berupa kayu dan sekam yang dipergunakan untuk proses pematangan batu bata. Para pemilik modal bahkan menyediakan dana tunai bagi para pembuat batu bata yang proses pembayarannya dilakukan saat batu bata yang dibuat laku terjual.

“Pemilik pembuatan batu bata mengandalkan modal dari pinjaman untuk tetap menjalankan usaha ini sebab pembuatan batu bata mulai dari bahan baku berupa tanah,kayu bakar saat ini harus dibeli,” papar  Bejo salah seorang warga Dusun Blora Desa Sukamulya Kecamatan Palas yang bekerja sebagai pembuat batu bata saat ditemui Cendana News, Selasa (5/9/2017).

Melakukan proses pembuatan secara manual menggunakan alat pencetak berkapasitas delapan batu bata diakui Bejo mampu memproduksi sekitar 20.000 batu bata per bulan dengan harga sekitar Rp300 ribu per seribu bata bata.  Sementara sampai ke pengguna batu bata harganya bisa mencapai Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per seribu batu bata.

Lihat juga...