Pemkot Depok akan Investigasi Tingginya Inflasi Beras dan Cabai
Dikatakan Idris, Kota Depok penyumbang inflasi terbanyak beras dan cabai merah akibat budaya. Sebab, beras sebagai kebutuhan pokok. Selain itu, Depok termasuk kota yang ditempati berbagai macam etnis. Hal ini juga yang membuat cabai menjadi komoditi penyumbang inflasi setelah beras.
Namun demikian, untuk stok beras, sebut Idris, masih terkendali. Karena Pemkot Depok menjalin kerja sama dengan Perum Bulog. Juga mendatangkan beras lokal dari Kabupaten Cianjur sehingga harganya relatif stabil.
“Kita butuh inovasi dari semua pihak untuk mengalihkan kebutuhan tersebut tidak lagi memberikan inflasi. Harus ada terobosan baru,” imbau dan ajak Idris.
Tak pelak, dalam High Level Meeting (HLM) TPID dan Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Tingkat Kota Depok itu, juga disajikan beberapa presentasi dari sejumlah BUMD DKI Jakarta sebagai bahan komparasi bagi Pemkot Depok, mengingat kondisi Depok persis dengan Jakarta, tidak memiliki lahan dan produk pertanian. Akan tetapi Jakarta mampu menjaga inflasi dengan baik.
Dalam acara tersebut, Pemkot Depok selain menghadirkan Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) wilayah Jabar, Wiwiek Sisto Widayat, juga mengundang Direktur Operasional PT Food Station Tjipinang Jaya, Frans M. Tambunan, Direktur PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati, dan jajaran direksi dari PD Pasar Jaya.
Wiwiek Sisto Widayat memberikan penjelasan seputar inflasi, sedangkan narasumber lainnya mengungkapkan sejumlah inovasi dan kreativitas di DKI Jakarta dalam memajukan usahanya bagi ketahanan pangan.
