Ini Legenda Jenang Pasar Lempuyangan Kesukaan Pak Harto

“Kuah jenang sumsum putih ini biasanya memakai kuah gula jawa. Karena rasa jenang sungsum putih sudah gurih. Namun, untuk jenang sungsum manis bisa juga memakai kuah santan dicampur sedikit kuah gula jawa,” katanya.

Untuk jenang monte atau jenang mutiara, dibuat dari tepung kanji. Disebut jenang mutiara karena di dalamnya terdapat bulatan-bulatan kecil sebesar kerikil. Memiliki warna merah muda, jenang mutiara ini biasa disajikan dengan kuah santan yang berwarna putih.

“Jika ada pelanggaran ingin mencicipi semua rasa jenis jenang, biasanya saya sajikan dengan cara dicampur. Jenang campur ini disajikan dengan tambahan kuah santan,” katanya.

Rasa legit dan manis, ditambah gurihnya santan memang menjadi ciri khas jenang tradisional pasar Lempuyangan ini. Teksturnya yang lembut juga membuat semua orang mulai dari anak kecil hingga nenek-nenek bisa ikut menikmatinya.

“Sebenarnya selain empat jenis jenang tadi, saya juga menjual beberapa jenis jenang lainnya. Seperti jenang gempol, jenang kelapa muda, hingga jenang ketan hitam dan jenang ketela. Namun, saya hanya melayani pembuatan jenang jenis ini saat ada pesanan saja,” tutupnya.

Lihat juga...