Ini Legenda Jenang Pasar Lempuyangan Kesukaan Pak Harto

YOGYAKARTA – Jenang atau bubur merupakan salah satu jenis kuliner khas nusantara yang terus eksis hingga kini. Meski semakin banyak varian baru yang diciptakan, bubur tradisional seperti jenang sumsum, jenang monte hingga jenang candil atau jenang biji salak ternyata masih memiliki tempat tersendiri. 

Sugesti atau akrab disapa Gesti (51) dibantu anaknnya melayani pelanggan. Foto: Jarmika H Kusmargana

Di Yogyakarta, terdapat salah satu penjual jenang tradisional yang cukup legendaris. Tepatnya di kawasan Pasar Lempuyangan, Yogyakarta. Adalah Sugesti atau akrab disapa Gesti (51), warga Kampung Tukangan RT 36 RW 06 Danurejan, Yogyakarta, penjual jenang tersebut.

Meneruskan usaha ibu mertuanya, yakni Mbah Romlah, yang mulai berjualan sejak 1955, ia menjual berbagai macam jenis jenang tradisional. Antara lain jenang sungsum, jenang candil atau jenang biji salak, hingga jenang monte atau jenang mutiara.

Mulai berjualan sejak pagi, dagangan Gesti yang merupakan generasi kedua selalu laris diborong pembeli. Bahkan sebelum pukul 10.00 WIB, dagangannya selalu habis tak bersisa. Pelanggannya pun tak hanya dari kalangan orang biasa. Sejumlah pejabat dan tokoh penting pun merupakan pelanggan setia Gesti.

Dari sekian banyak pelanggan itu, salah satunya adalah Presiden Kedua RI, Soeharto. Setiap datang ke Jogja, Pak Harto selalu meminta ajudannya untuk membeli jenang legendaris Pasar Lempuyangan ini. Termasuk juga Presiden Keempat RI, Megawati, hingga Sri Sultan Hamengkubuwono X.

“Kalau dulu Pak Harto beli selalu menyuruh ajudannya ke sini. Tapi waktu itu yang jualan masih ibu saya. Ibu saya juga tidak tahu kalau ternyata jenang yang dibeli itu untuk Pak Harto,” katanya, Sabtu (16/9/2017).

Lihat juga...