Cincin Memorabilia 1965 Milik Mangku Gejor

“Darya… Pasti Darya…!” wajah Mangku Gejor pucat pasi. Jantungnya berdegup kencang. Tubuhnya gemetar. Dia duduk lemas di sudut kamar sucinya. Pikirannya makin kalut. Dia cemas jika cincin itu disalahgunakan oleh cucu kesayangannya.

Cincin itu selalu mengingatkan Mangku Gejor atas Jro Mangku Alit yang kembali terlintas, silih berganti dengan cipratan darah yang membasahi tubuhnya. ***

Wayan Sunarta lahir di Denpasar, 22 Juni 1975. Lulusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Buku kumpulan cerpennya: Cakra Punarbhawa (Gramedia, 2005), Purnama di Atas Pura (Grasindo, 2005), Perempuan yang Mengawini Keris (Jalasutra, 2011). Buku kumpulan puisinya: Pada Lingkar Putingmu (Bukupop, 2005), Impian Usai (Kubu Sastra, 2007), Malam Cinta (Bukupop, 2007), Pekarangan Tubuhku (Bejana, 2010), Montase (Pustaka Ekspresi, 2016). Novelnya: Magening (Kakilangit Kencana, 2015). Kini, Wayan aktif mengelola Jatijagat Kampung Puisi (JKP-109), sebuah komunitas seni di Denpasar.

Redaksi menerima kiriman cerpen dari pembaca. Tema bebas yang pasti tidak SARA. Lengkapi naskah dengan fotokopi identitas diri dan nomor ponsel. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com

Lihat juga...