“Puluhan tulisan terekspos di media sosial juga di media cetak termasuk reportasi dan pembacaan puisi oleh Muhammad Soleh Kadir di youtube yang saat ini sudah beredar luas,” ungkapnya.
Muhammad Soleh Kadir, anggota Agupena Flotim lainnya mengatakan, jantung dari promosi sebuah objek wisata adalah yang pertama publikasi, dan berikutnya pelayanan dan ketersediaan fasilitas.
“Agupena Flotim akan terus melakukan upaya semampu kami untuk membantu promosi objek wisata ini dan dalam waktu dekat, kami akan mencetak baliho promosi Danau Asmara untuk ditempel di beberapa titik strategis di kota Larantuka dan sekitarnya seperti di depan bandara, di pelabuhan, di pasar dan titik titik strategis lainnya untuk memudahkan wisatawan memperoleh informasi, selain akan disebar di media online,” terangnya.
Kondradus Brinu, tokoh muda desa Waibao kecamatan Tanjung Bunga, yang mengelolah Pondok Ceruk dan melayani wisatawan mengelilingi danau dengan sampan menyampaikan aspresiasi kepada Agupena Flotim yang terus bergerak secara swadaya berkontribusi untuk Desa Waibao, khususnya promosi Danau Asmara.
“Sebagai warga Waibao kami sangat berterima kasih dengan Agupena Flotim. Kami merasa sangat terbantu dan bangga bisa berkenalan dengan Agupena Flotim yang dengan tulus telah membantu kami masyarakat kecil,” tuturnya.

Semoga ke depannya harap Konradus, masyarakat Waibao terus bekerja sama dengan Agupena Flotim untuk melakukan penataan di Danau Asmara sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata Flotim, bila perlu menjadi ikon wisata Flotim.