LOMBOK BARAT – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat, sepakat membina dan mengembangkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang memproduksi gula aren.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Prijono, di Gerung, Kamis (24/8/2017).
“Ke depan, kerja sama ini diharapkan mampu mendorong perkembangan produk lokal dalam hal ini adalah gula aren,” kata Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid.
Dalam naskah MoU tersebut, terdapat tiga ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan, yakni peningkatan kerja sama keterampilan, baik itu manajerial maupun teknis pengolahan gula aren. Selain pelatihan, BI juga akan memberikan fasilitas dalam bentuk sarana prasarana bagi UMKM produsen gula aren. BI juga akan memberikan pendampingan dalam upaya pengembangan gula aren mulai dari hulu hingga hilir.
Fauzan berharap, agar penandatangan MoU tersebut jangan hanya sekedar di atas kertas saja, namun ditindaklanjuti. “Lombok Barat berkomitmen untuk mengembangkan gula aren tersebut untuk menekan produksi minuman keras dari air pohon aren,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok, Barat Agus Gunawan, mengatakan, pengembangan gula aren bekerja sama dengan Kantor Perwakilan BI NTB juga menjadi salah satu bentuk konkrit pemerintah daerah dalam menuntaskan persoalan kemiskinan melalui pemberdayaan petani gula aren.
“Terlebih lagi, untuk menekan dampak sosial akibat pemanfaatan air pohon aren yang marak dijadikan minuman keras tradisional (tuak),” ujarnya.