Bantuan Air Bersih ke Bekasi Terkendala Bak Penampung

BEKASI – Distribusi bantuan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi ke wilayah bencana kekeringan di Kecamatan Bojongmangu dan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terkendala ketiadaan fasilitas penampungan air.

“Sejak sepekan lalu, proses distribusi air bersih kami ke daerah bencana kekeringan baru berkisar 12 ribu liter menggunakan truk tanki air yang ada, karena mau kirim banyak pun belum ada fasilitas penampungan airnya di sana,” kata Kasubag Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Fauzi Ahmad, di Bekasi, Kamis (24/8/2017).

Menurut dia, kendala itu mengakibatkan mekanisme distribusi air dilakukan secara manual dengan cara menyiagakan truk tanki di lokasi kekeringan untuk diangkut airnya oleh warga yang butuh menggunakan jirigen.

Warga terpaksa harus mengantre untuk menampung kucuran air dari selang truk tangki yang dihubungkan ke dalam jirigen yang mereka bawa. “Kalau air di tanki sudah habis, baru kita pasok lagi dengan tangki berikutnya. Hari ini baru dua ritase truk tangki berkapasitas 6 ribu liter yang kita kirim ke Kecamatan Bojongmangu dan Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi,” katanya.

Fauzi mengakui, proses distribusi bantuan air bersih di dua wilayah itu tergolong lambat, mengingat bencana kekeringan telah berlangsung sejak Juni 2017, namun distribusi baru berlangsung pada sepekan lalu.

Kondisi ini, kata dia, diakibatkan adanya gangguan teknis dari kantor cabang PDAM Tirta Bhagasasi di Kecamatan Bojongmangu yang sebelumnya mengalami krisis air baku akibat kekeringan.

“Sebelumnya, sumber air baku di sana kering. Namun, hari ini sudah berjalan normal setelah petugas memperdalam galian air baku yang bersumber dari Kali Cibeet,” katanya.

Lihat juga...