MUKOMUKO – Harga tandan buah segar kelapa sawit yang diterima sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan terakhir sebanyak tiga kali mengalami kenaikan, yang diduga karena pengaruh kenaikan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
“Saat ini, harga sawit naik Rp20-Rp30 per kilogram di dua pabrik, yakni PT. SSJA dan BMK,” kata Kasi Budi Daya Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Sudianto di Mukomuko, Selasa (8/8/2017).
Ia menyatakan, harga sawit di pabrik PT SSJA naik dari Rp1.180 menjadi Rp1.210 per kilogram dan pabrik PT. BMK naik dari sebesar Rp1.320 per kilogram menjadi Rp1.40.
Sementara itu, katanya, harga sawit di sejumlah pabrik, yakni PT. KSM, PT. MMIL, PT. KAS, PT. DDP Lubuk Bento dan DDP Ipuh selama dua pekan ini bertahan dengan harga lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Sudianto menyebut, harga sawit di pabrik PT. KSM Rp1.260 per kilogram, pabrik PT. MMIL sebesar Rp1.260, PT. KAS sebesar Rp1.260, di pabrik PT DDP Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa Lubuk Bento sebesar Rp1.260, PT. AMK Rp1.155.
Kendati demikian, katanya, harga sawit di sejumlah daerah lainnya lebih rendah dibandingkan dengan harga ketentuan tim perumus komoditi perkebunan itu sebesar Rp1.322 per kilogram.
Tim perumus harga tandan buah segar kelapa sawit Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan harga jual tandan buah sawit di tingkat pabrik di daerah itu sebesar Rp1.322 per kilogram. Dari harga sebesar itu, pabrik di daerah itu diberikan toleransi sebesar lima persen untuk membeli tandan buah segara kelapa sawit milik petani setempat. (Ant)